Langsung ke konten utama

TERIMA KASIH UNTUK SAHABAT TERBAIKKU

Kamu tau membuatku merasakan kenyamanan melebihi kenyamanan kesendirianku di dalam rumahku.
Gelak tubuh tingkahmu membuatku sanggup mengucap kalau kau membuat kuyu lututku.
Aku lihat air mukamu yang bahagia ketika aku bahagia.
Kudengar suara gemetarmu ketika kau berbicara dengan ak dalam keadaan aku sakit.
Kurasakan keinginanmu merangkulku ketika ku dalam peluh.
Kau selalu ada dan selalu berusaha ada bahkan meninggalkan yang menjadi kebutuhanmu ketika ak menangis.
Kau melakukan itu dengan tulus, ku tau itu.
Memang kau tulus untuk semua orang.
Sedih aku melihat kenyataan hidupmu kau berikan untuk melihat orang di sekitarmu bahagia.
Walau Aku tau setiap orang memiliki cara untuk berbahagianya masing-masing.
Di balik keriangan, kebaikan, keramahan, kesenanganmu bercanda gurau kau menutup rapat beban hidupmu.
Kau kuat,kuat bukan berarti mampu menahan beban yang kau terima yang juga sangat subjektif dengan apa yang disebut kuat.
Tapi kamu memang kuat dengan beban-beban yg kau panggul di luar dari batas kebiasaan yang kau terima.
Hari ini, baru hari ini ak bisa melihat kamu benar2 tersenyum jujur dengan muka termaram yang mengatakan,"aku bahagia".
Aku puas melihat raut itu. Raut yang jarang aku temukan darimu tapi kau selalu bisa membuatku seperti itu.
Kau mengajakku ke duniamu, ke dalam dunia yang selalu aku kagumi namun tak pernah kulihat keindahannya dan ak tak pernah berada di dunia itu.
Hari ini, kau membuat hatiku yang kacau, kembali merasa hangat, terhanyut dalam setiap permainan gitarmu.
Kau tau apa yang bisa membuatku tenang, apa yang membuatku kagum.
Setiap kita pulang bersama ditemani bulan, kau selalu membawaku melewati dimensi emosi.
Di saat kita melewati tempat itu, jantungku benar terasa tersedak, mengilangkan semua bebanku..walau beberapa detik..tapi aku bahagia..bahagia karena berada di tempat itu dan saat itu.
Bahagia karena aku memiliki kau yang sangat mengerti dan selalu mau menghadirkan yang terbaik untukku..
Saat kau berceloteh tentang pasangan sesama jenis aku hanya terdian, tersenyum dan mengiyakan celotehmu satu kali.
Aku hanya bisa bercerita dan jujur pada diri senidiri bahwa aku menyanggah pernyataan celotehanmu itu.
Aku mencintaimu.
Tapi kau sahabt terbaiku, dan kau memiliki emosi yang sama dengan ku, kau memiliki bentuk tubuh yang sama denganku, kau memiliki keresahan yang sama denganku setiap periodik, kau memiliki sensitifitas yang sama denganku.
Aku tau ketika kuucap ku mencintaimu, aku akan kehilanganmu selamanya sahabat terbaikku.
Biar ini menjadi keindahan untuk diriku sendiri.

Komentar

  1. Siapakah "dy"? Hehe..

    BalasHapus
  2. I think I know who the one is..hehee..
    Tulisan2 kamu bagus2,fan..
    Buat novel ajaa..hahaa..
    Semangat,sayaaaang..
    :*

    BalasHapus
  3. ini syapa yaaa...hehe..

    BalasHapus
  4. wew....kisah lesbian y lin? hehe
    nebak aj sih...abis ada kata keresahan d tiap periodik yg sama ;p
    bagus...terus diasah, rajin2 baca koran heheh dsana byk kosakata yg unik dn jarang dpakai org..
    hidup menulis! hehe
    mampir jg lah k blog ane lin hihihih

    BalasHapus
  5. makasi ya komen2nya.,


    makasi kak uti sarannya.,
    iya nanti aku liat2 ya kak.,hehe.,

    BalasHapus
  6. oliiin,, maap kalo puisi bertema ini bukan spesialis gue,,hehhe. jadi gue ga bisa ngasih saran atau kritik,, tapi overall bagus kok

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. GREAT...!! as it, its true

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAMUNAN MAHASISWI PEMALAS

Menerjang angin pasir.. Memaksa mata ini tak terantuk.. Merasakan lembab desiran angin yang terus menerpa.. Mencium bau yang begitu khas..disuguhkan dengan secangkir hangat kopi autentik..sejauh mata nemandang hanya gulungan partiker kecil melayang..coklat, bertimbunan membentuk gubah..terbingkai helai perhelai kain indah. Tempat seperti itu,suasana seperti itu yang mampu membawaku meninggalkan anganku..begitu besar keinginku itu..dengan mata terperangah di antara banyaknya kepala, dengan banyak batas putih mengelilingi batas untuk kepala2 ini..dengan angin dingin, tanpa bau yang nenyenangkan dan tanpa ada bingkai2 indah. Ak bisa merasakan itu, menikmati kenyamanan yang membawa anganku pergi melompati keinginanku di tempat itu..

Dimensi Kesadaran Manusia dan Waktu

Dimensi kesadaran manusia dan waktu Sebelum menyinggung dimensi kesadaran manusia, mari kita samakan persepsi makna dari WAKTU. Dimana memang tidak ada yang benar-benar mampu menelurusi, memahami dan memaparkan WAKTU. Waktu bagi saya adalah suatu linimasa yang terus dijejaki , berpacu maju dan hanya mampu di tapak tilas dalam batas awam. Dimensi kesadaran manusia memiliki lapisan yang tak dapat dihitung. Seberapa banyak lapisan dimensi yang dapat dirasakan tergantung dari setiap individunya. Namun pilot armada yang menerobos lapisan-lapisan dimensi kesaadaran dalam jagad raya diri saya tidak dapat saya identifikasi. Tidak saya kenali, pahami, apalgi untuk saya control. Saat di tengah riuh gurauan, rasanya tiba-tiba ada sebuah pesawat yang lepas landas dari Lapisan terdalam, melesat cepat menyembul diantara awan kesadaran lapisan teratas, masa realita. Seperti terbangun dari masa lalu dan berusaha mengenali keadaan sekitar. Berlalu beberapa detik kemudian melebur bersama pantulan-pantul

Abaikan

sekarang, dimata saya, coffee shop lebih sebagai living room bagi pengunjungnya. Tidak lagi sajiannya namun tempat kasual yang dipergunakan hanya bersantai melepas lelah. Di sini (oupss.. yap, saya di sini, di sekotak coffee shop, memandang lalu lalang kendaraan jalan utama)di meja sekitar saya ada pria yang sibuk dengan gadget-gadget nya. Ada sales asuransi di pojok ruangan yang sedang menebar gambaran masa depan manis kepada dua pria yang duduk berbagi meja dengannya. Ada 3 laki-laki berkelakar dengan meja penuh makanan dan minuman dengan saling mempertunjukan kehebatan materi masing-masing. Ada ibu-ibu dan bapak-bapak dengan pakaian rapi, yang entah sedang berselingkuh atau hanya kurang kerjaan, yang baru saja melewati saya menuju mobilnya dengan garis celana dalam terlihat jelas dari celana formilnya yang ketat. Ada 2 perempuan remaja terlihat ragu-ragu menuju coffee shop,hmm.. bagaimana saya menggambarkannya, mungkin sepertI KIMCIL (berdasarkan pemahaman yang saya tangkap dari pen