Langsung ke konten utama

Dimensi Kesadaran Manusia dan Waktu

Dimensi kesadaran manusia dan waktu

Sebelum menyinggung dimensi kesadaran manusia, mari kita samakan persepsi makna dari WAKTU. Dimana memang tidak ada yang benar-benar mampu menelurusi, memahami dan memaparkan WAKTU.
Waktu bagi saya adalah suatu linimasa yang terus dijejaki , berpacu maju dan hanya mampu di tapak tilas dalam batas awam.
Dimensi kesadaran manusia memiliki lapisan yang tak dapat dihitung. Seberapa banyak lapisan dimensi yang dapat dirasakan tergantung dari setiap individunya.
Namun pilot armada yang menerobos lapisan-lapisan dimensi kesaadaran dalam jagad raya diri saya tidak dapat saya identifikasi. Tidak saya kenali, pahami, apalgi untuk saya control.
Saat di tengah riuh gurauan, rasanya tiba-tiba ada sebuah pesawat yang lepas landas dari Lapisan terdalam, melesat cepat menyembul diantara awan kesadaran lapisan teratas, masa realita. Seperti terbangun dari masa lalu dan berusaha mengenali keadaan sekitar. Berlalu beberapa detik kemudian melebur bersama pantulan-pantulan fasade yang di terima indera. Diikuti dengan ingatan-ingatan rentetan kejadan yang memang telah dilalui.
Perjalanan dimensi kesadaran. Ya, mungkin bias dikatakan seperti itu. Suatu armada yang berkelana dengan tidak sopan. Diriku ini hanya dianggap arena tanpa mengetuk setiap dimensi kesadaran yang dilewati.
Sebatas itu saya mampu membagi dan merefleksikan penglamanan jump time saya.

Komentar

  1. baru inget klo aku juga pernah ngalamin jump time.
    nice.
    oiya,ak juga nge-post
    ledakanisiotak.blogspot.com

    BalasHapus
  2. itu si ak sendiri yang ngasi nama. ga tau namanya jump time bukan. heheehe.. blog mu kok ga bbs di follow si mbong?

    BalasHapus
  3. ah masak g bs d follow..
    yahh..
    gagal terkenal deh ni
    hahaaeyy..

    BalasHapus
  4. . . . ketika tuhan murkai hantu, tahun mesrai hutan . . .
    @kafirliberal

    BalasHapus
  5. . . . . tuhan murkai hantu, tahun mesrai hutan . . .
    @kafirliberal

    BalasHapus
  6. Hi Olin. Baru nyadar kalo ini blogmu. Btw, check it out
    http://soundcloud.com/ari-nugroho

    BalasHapus
  7. Hai Olin, baru nyadar kalo ini blogmu. Btw cekidot ya :)
    http://soundcloud.com/ari-nugroho

    BalasHapus
  8. pernah pernah, aku nyebutnya Time Skip..
    Masa di mana tanpa kusadari telah melewati tubuhku dengan halus tanpa menyapa..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAMUNAN MAHASISWI PEMALAS

Menerjang angin pasir.. Memaksa mata ini tak terantuk.. Merasakan lembab desiran angin yang terus menerpa.. Mencium bau yang begitu khas..disuguhkan dengan secangkir hangat kopi autentik..sejauh mata nemandang hanya gulungan partiker kecil melayang..coklat, bertimbunan membentuk gubah..terbingkai helai perhelai kain indah. Tempat seperti itu,suasana seperti itu yang mampu membawaku meninggalkan anganku..begitu besar keinginku itu..dengan mata terperangah di antara banyaknya kepala, dengan banyak batas putih mengelilingi batas untuk kepala2 ini..dengan angin dingin, tanpa bau yang nenyenangkan dan tanpa ada bingkai2 indah. Ak bisa merasakan itu, menikmati kenyamanan yang membawa anganku pergi melompati keinginanku di tempat itu..

Abaikan

sekarang, dimata saya, coffee shop lebih sebagai living room bagi pengunjungnya. Tidak lagi sajiannya namun tempat kasual yang dipergunakan hanya bersantai melepas lelah. Di sini (oupss.. yap, saya di sini, di sekotak coffee shop, memandang lalu lalang kendaraan jalan utama)di meja sekitar saya ada pria yang sibuk dengan gadget-gadget nya. Ada sales asuransi di pojok ruangan yang sedang menebar gambaran masa depan manis kepada dua pria yang duduk berbagi meja dengannya. Ada 3 laki-laki berkelakar dengan meja penuh makanan dan minuman dengan saling mempertunjukan kehebatan materi masing-masing. Ada ibu-ibu dan bapak-bapak dengan pakaian rapi, yang entah sedang berselingkuh atau hanya kurang kerjaan, yang baru saja melewati saya menuju mobilnya dengan garis celana dalam terlihat jelas dari celana formilnya yang ketat. Ada 2 perempuan remaja terlihat ragu-ragu menuju coffee shop,hmm.. bagaimana saya menggambarkannya, mungkin sepertI KIMCIL (berdasarkan pemahaman yang saya tangkap dari pen